Tuesday, June 18, 2013

Cinta Kita Terhalang Syahadat : Chapter 7 - Nobody Knows

" Hei...mayu chan, sudah tahu belum di hari ulang tahun kampus kita nanti bakal mengundang artis lho?"
" Ha?? Benarkah?? Siapa? Siapa?"
" Takeru Morinaga!!!!"
" Kyaaaa!!! Benarkah?? Dari mana kamu tau Nana chan??"
" Ayumi chan dari jurusan bahasa jadi panitia, aku bertemu dia tadi di kantin dan dia memberitahuku tentang itu. Tapi ini rahasia ya"
"he?? lalu kenapa kamu beritahu aku"
" Karena aku tahu kamu fans nya Takeru hihihi"
-*-*-

Ah percakapan Mayu dan Nana, teman satu lab ku ini benar2 menggangguku. Satu nama yang tak ingin kudengar. Satu2nya orang yang aku benci sekaligus satu2nya alasan utama aku pergi meninggalkan rumah dan belajar ke sini. Takeru Morinaga. Setelah sekian lama aku tak mendengar namanya, tiba2 dia muncul lagi. Beruntung aku tak punya televisi di apartemenku, jadi aku tak update mengenai artis yang sedang naik daun. Termasuk dia!! Aku tak mau mengingatnya. Mendengarnya saja sudah membuatku muak.

Beruntung temanku, Ira meneleponku dan mengajakku makan siang. Aku pun segera bergegas meninggalkan lab ku, lebih baik aku menyingkir dari dua cewek fans orang itu. Aku bergegas keluar, dan bertemu Junpei di lorong. Ah...dia selalu saja tampak begitu manly dengan kulit kecoklatan dan keringat menetes di dahinya. Kusapa dia, dan dia malah menarik hidungku keras sekali.

"Auch!! Sakit!!"
" hahaha maaf, senpai, tapi aku sengaja " katanya sambil berlalu menuju lab nya dengan tertawa yang sangat keras
" Dasar playboy cap kadal!!!" teriakku
" Eh, sembarangan, aku tak punya pacar, senpai!! Aku menunggumu untuk mau jadi pacarku hahaha"
" Mau kulempar sepatu atau dompet tebalku???"
"ampuuun senpaaai hahaha" teriaknya sambil masuk ke dalam ruangannya.

Huh..andai dia tidak bercanda, mungkin akan aku pertimbangkan tawarannya. Hahaha. ah sudahlah.

-*-*-

"Ira chan maaf menunggu lama, hei ada Shinta dan Nisa, apa kabar? Lama banget ga ketemu nih" Sapaku sambil cipika cipiki dengan mereka.
Shinta dan Nisa merupakan satu angkatan, aku tak begitu dekat dengan mereka, dan mereka adalah tipikal orang yang menyebalkan untukku, karena selalu saja lebay dan sok tau akan sesuatu.
Seangkan Ira adalah teman baikku, kami sering curhat2 dan makan bareng, meskipun kami berada di fakultas yang berbeda.

"Sorry ya lama, biasa tuh tadi diganggu sama si playboy kadal tuh"
" Hahaha kamu ini selalu saja bertengkar dengan Junpei, awas lho nanti bisa suka" canda Ira
" Yaaah gapapa sih kalau dia serius, ganteng ah"
" Iiih kamu ni dasar pecinta wajah ganteng "
" Biarin ah, eh ngomong2 kayaknya tadi lagi seru banget bahas apaan?? "
" Ini nih kak, kita lagi bahas soal bintang tamu spesial di acara ulang tahun kampus kita bulan depan. Teman satu lab ku jadi panitia nih kak, tau gak si Takeru Morinaga!! Yang guanteng dan cakep itu kak. " Sahut Nisa dengan ekspresi lebay seperti biasanya.
" Katanya dia masuk Islam lho tahun lalu, tapi ga tau beritanya bener apa enggak " Sambung Ira
" eh masuk kak, beneran masuk Islam, teman aku di Tokyo kan pernah ketemu sama dia waktu jumatan. Terus keluarganya itu kan sebenernya ada yang Islam kak, makanya dia gampang masuk Islam" Sambung Shinta dengan ke-soktau-annya
" Pokoknya aku mau minta foto banyak sama dia, shinta fotoin pake kamera barumu yaaa" Ujar Nisa manja
" Loh, tumben ga bereaksi?? Biasanya kamu paling antusias sama yang ganteng2??" Kata Ira heran melihat ekspresiku lempeng banget dengan makan onigiri dan minum jus buah.

Kuselesaikan kunyahan onigiriku dan kuhabiskan jus buahku kemudian dengan enteng aku hanya mengucap " Takeru Morinaga itu siapa?"

Sudah kuduga, reaksiku disambut dengan HA?? yang lebay dari mereka bertiga.
"Aduuuuh masak gak tau sih, dia kan bintang film terkenal, filmnya yang tentang kisah orang muslim di jepang tahun lalu meledak dipasaran dunia. Ah kamu masak gak tau sih??? " kata Ira menjelaskan.
Dan aku cuma bilang " Enggak" sambil berdiri dan menata kursiku, " Aku balik dulu ya, mau ada diskusi sama sensei "
" Yah yah koq cepet banget???" Tak kupedulikan kata2 Ira dan aku bergegas pergi dari sana.
Muak aku mendengar namanya. Ingin rasanya dia hilang saja ditelan tsunami.

Sampai di lab, rupanya makin ramai dengan teman2 Mayu yang membicarakan orang itu. Banyak fans juga rupanya. Huh. Makin panas telingaku. Kuputuskan untuk mengambil tasku dan aku pulang ke rumah. Aku butuh tidur untuk melupakan apa yang aku dengar sepanjang hari ini.

-*-*-

" Permisi, maaf bisa bertemu dengan Takeru hari ini? Saya sudah membuat janji dengannya untuk bertemu pukul 2 siang ini, ini kartu nama saya "
" Mohon tunggu sebentar"
Satu menit kemudian,
" Takeru san sudah menunggu di ruangan, lewat jalan itu nanti ada lift, lantai 4 ruangan nomor 405 "
" Terima kasih, permisi"

---------
Aku  sudah berada di depan ruangan 405. Rasanya bergemuruh dada ini, tak bisa aku sembunyikan rasa bahagiaku bertemu dengannya setelah 8 bulan berpisah. Rasa rindu ini ingin segera kutumpahkan.
Kubuka perlahan pintu itu,dan...apa yang aku lihat?? Aku melihatnya bersama dengan seorang wanita yang kukenal sebagai aktris bernama Mayumi Hirosawa.
Aku menyapa dengan ramah. takeru menyambutku dengan riang.

"Cinta, akhirnya kamu bisa belajar disini. Aku senang sekali. Nanti kalau aku ada libur, aku janji akan mengunjungimu disana. " Katanya sambil kedua tangannya memegang pundakku. Masih sama seperti yang dilakukannya saat kebersamaan kita di kotaku dulu.
" eh, apa tidak apa2? Takeru kan sibuk, lagipula perlu 1 jam untuk sampai ke tempatku dari bandara "
" iiyo, tak apa, untuk kamu lho ini "
" Takeru, aku senang sekali...begitu pun hari ini, senang sekali bisa bertemu denganmu"
" Aku juga Cinta, aku kangen sekali denganmu"
Aku tersenyum senang mendengarnya. Aku selalu menikmati tatapan matanya yang menatap erat mataku, terpancar sisi kelembutan darinya.

" Ehem" Rupanya memang dunia seperti milik berdua bila bertemu dengan orang terkasih. Sampai kami melupakan Mayumi. Namun perasaan tidak suka tampak tersirat di wajahnya.
" Oh ini yang namanya Cinta? Yang selalu dibicarakan Take chan? " Kata Mayumi dengan ketus
" Mayumi!! Sopan sedikit, dia tamuku" Hardik Takeru.
Mayumi berjalan kearahku dan berkata " Kamu itu hanya alat yang dimanfaatkan Takeru untuk mepelajari Islam untuk keberhasilan perannya, tidak lebih, jadi jangan berharap untuk bisa bersama Takeru lagi"
" Mayumi!! Hentikan omong kosong itu!! "

Bagaikan tersambar petir aku mendengar kata2 Mayumi.
" Benarkah itu Takeru??"
" Tidak Cinta, itu tidak benar. Dia berbohong. Jangan dengarkan dia "
" Hah, akui saja Take, Hiroshi asistenmu saksinya, kau pernah mengatakan itu padaku 2 tahun lalu" sahut mayumi ketus.

Aku tak mampu mendengarnya, entah mengapa mataku jadi kabur, telingaku panas. Tak kusangka. Aku berusaha keras agar bisa sampai disini, bertemu dengannya, orang yang aku cintai. Orang yang berani memintaku menjadi kekasihnya di hadapan ayahku. Ternyata aku hanya dimanfaatkan.
Tak kuasa aku berada diruangan ini. Aku berlari keluar dan bergegas ke tempat taxi menuju stasiun dan kembali pulang.

-*-*-

Hah!!!! hah hah hah! Keringatku bercucuran. Mimpi sialan! Kenapa aku harus bermimi tentang kejadian itu, 2 tahun yang lalu. Aku sudah hampir melupakannya. Hah!! Kenapa harus membuat mimpi buruk seperti ini.
Ku buka lemari es dan kuteguk susu strawberry kesukaanku. Aku hanya berdiri merenung di depan jendela, menatap kosong ke arah mobil2 yang berjalan melewati depan apartemenku.


EmoticonEmoticon