Thursday, August 7, 2014

Open Campus : waktunya bertanam

Hari ini ada Open Campus di universitasku. Open kampus adalah sebuah acara yang merupakan pengenalan bagi para mahasiswa yang sudah diterima di universitas tersebut. Pengenalannya yaitu berupa bidang openelitian yang sedang dijalani oleh laboratorium-laboratorium yang ada di fakultas masing2. Semacam daftar ulang bagi para mahasiswa baru tersebut.

Tahun lalu, saya kedapatan menjadi salah satu staff yang ikut meramaikan bagaimana susahnya menjelaskan pada pengunjung yang datang tentang bidang penelitian yang sedang dilakukan, bahkan juga bidang penelitian yang dilakukan oleh anak2 satu laboratorium. Thaun ini saya menjadi pengunjung saja.

Sebenarnya ada banyak foto kegiatan di Open Kampus tahun ini yang sudah berhasil saya abadikan. namun, kali ini saya ingin menulis tentang sesuatu hal yang membuat saya berhenti sekitar 1 jam  untuk membaca, mengamati dan mempelajari yang ada di dalam kontennya.

Penelitian tentang pengunduran waktu berbunga
Saya terus terang tidak bisa membaca tulisan kanji dan kurang tahu artinya. Untunglah tadi ada mbak2 yang bersedia menjelaskan.

Jadi, penelitian ini bertujuan untuk mengundurkan waktu berbunga. Bunga ini aya lihat berasal dari suku Asteraceae. Biasanya, bunga ini berbunga pada musim gugur ( sekitar bulan Oktober-November ), tetapi, karena permintaan pasar yang menginginkan bunga ini ada di musim salju, maka dijadikan dasar untuk melakukan penelitian. Bagaimana caranya agar bunga ini bisa mekar lebih lambar dari waktu sebenarnya.

Caranya, yaitu dengan penyinaran menggunakan lampu LED. Penyinaran dilakukan dengan menggunakan panjang gelombang 600-650 nano meter, dan 700-750 nanometer. Tetapi, tingkat keberhasilannya lebih bagus yang 600-650 nm, yaitu pigmen warna merah.

Penyinaran dilakukan selama fase vegetatif bunga. Untuk masa tanam bulan maret, penyinaran dilakukan setelah tanaman berumur 2 bulan. Pada bulan Mei hingga Agustus, penyinaran di lakukan setiap malam hari hingga pagi hari. Pada bulan September hingga Januari, penyinaran dihentikan, dan dirawat seperti apa adanya. Maka pada bulan januari, barulah muncul primordia bunganya. Dengan kata lain, penyinaran ini berhasil mengundurkan waktu berbunga hingga 3 bulan.


Penelitian tentang bunga sepatu
Poster menarik kedua ini adalah mengenai rekayasa genetika. ada bunga Hibiscus yang warna putih, merah dan pink itu adalah bunga yang native Amerika yang ada di Jepang. kemudian bunga warna ungu ini adalah bunga yang berasal dari luar jepang. Bunga yang warna ungu ini berkembang hanya di musim dingin, sedangkan ketiga lainnya berkembang di musim panas saja. 

Kemudian, peneliti mengambil pigmen warna ungu bunga hibiscus ungu itu. Kemudian dengan pigmen tersebut, diinjeksikan ke dalam F2 (keturunan kedua) dari bunga2 tadi, baik hibiscus ungi, pink, putih dan merah. Jadinya, F4 dari bunga tersebut, warna bunganya menjadi lebih kuat. Seperti gambar di bawahnya. Warna bunganya sangat kuat, sedangkan daun2 tanaman yang warna ungu menjadi menebal. Kemudian, bunga2 tersebut juga dapat berkembang baik di musim dingin maupun musim salju. 

Penelitian ini belum selesai, karena si peneliti akan mencoba menyilangkan bunga ungu F4 dengan bunga putih, merah dan pink F4. Akan menjadi seperti apa nanti??? Itu penelitian selanjutnya.

Tentang penggandaan daun
Tanaman bunga ini aslinya mempunyai jumlah daun dan bunganya yang sedikit dan kecil. sehingga kurang menarik perhatian. Oleh karena itu peneliti ingin bisa menggandakan daun dan membuat daun dan bunganya sedikit lebih besar dan lebih banyak. 

Pertama, tanaman diambil tunasnya yang terletak di dasar batang. kemudian direndam selama beberapa waktu di larutan kolkisin (lupa tanya berapa konsentrasinya). kemudian direndam di dalam fresh water selama kurang lebih 24 jam. Kemudian ditanam secara invitro seperti pada ghambar di bawah ini.


          
Pada penanaman tunas yang telah direndam pada kolkisin dan fresh water ini, media yang digunakan adalah media MS (Murashige and Skoog - universal medium). Hormon yang ditambahkan adalah Giberelin 10^-7 mol dan Benzil Adenin 10^-5 mol.


 Setelah tumbuh banyak, seperti biasa dalam kultur jaringan, ada pemindahan tanaman atau transpalntasi ke salam media baru. Media yang digunakan masih MS, tetapi tanpa menggunakan hormon (Hormon Free)

Setelah kurang lebih satu bulan, dilakukan aklimatisasi.

Ini adalah penampakan tanaman setelah 3 bulan

yang ini adalah penampakan selama 9 bulan. terlihat kecil kan? Oleh karena itu kemudian disuntikkan sitokinin ke dalam jaringan tanaman (lupa tanya berapa konsentrasinya)

Setelah ditambahkan sitokinin, daun nya menjadi lebih banyak dan besar


Bunganya juga jadi lebih besar

Nah inilah yang menjadi menarik bagi saya. Ada teman2 yang tertarik untuk menelitinya di Indonesia???


2 comments

itu kayak tanaman Peace Lily yaa mbk Ai?? :)

iya bnar mas, Sphatiphyllum schot


EmoticonEmoticon